Cemara yang menyongsong bayangan
Kemuning sunyi, redup diderai angin
Temaram meru terkatup kabut, terkatub dingin
Hujan lagi gerimis menggigil di sini
Semua bebas dalam dekapan hari
Kan bersua dalam rumah batu sejati
Kristal sepi angin meluluhkan bayangan
Kemuning sunyi danau lenggang tenang
Semua asik bersiul sendiri-sendiri
Lurus gemerisik daun dari kelopak hati
Di sinikah sepi abadi, yang misteri
Di seberang danau sana. Sepi ia menunggu
Sedihku sendu menunggu pertemuan rasa
Cinta abadi dalam rahasia
Ngurah Parsua, 1946
No comments:
Post a Comment