Sunday, 13 September 2015

PELAJARAN MELIPAT WAKTU

Kita manusia berbaju rapi, ditakdirkan berkejaran dalam
angka. Terus berlarian melipat waktu, memacu pagi yang
hujan, menunggangi petang menjadi malam tanpa bintang.

Perihal melipat waktu, kecepatan kita melesat bersama
angin musim tanpa bintang. Sudah berapa tempat yang
kita singgahi, dalam penantian yang tak kenal hari?

Kalian boleh pulang ke rumah, setelah lelah berlari tanpa
berhenti. Aku akan terus berlari, belajar mencintai pagi
yang selalu hujan, pemberian Tuhan.


Didik Siswantono, 2014

No comments:

Post a Comment

KEPADA PANTAT

Pantat, berilah aku celana dalam yang murah saja yang cukup nyaman buat duduk-duduk senja, yang cetakannya tidak terlihat seksi seperti tubu...