Saturday, 31 January 2015

GERBANG KEDEWASAAN

Tak pernah mengingat waktu yang memberi permulaan
Hanya mengintip lewat wajah nan manis, bak
cah Ayu dari kahyangan, buatku mabuk dalam kenyataan

Pasir waktu seolah-olah merantai jantungku, tuk mendiamkannya
dari gelora kaum muda yang bersorak-sorai, berkata:
"Hai, kamu budak dewasa kemarilah lihat keindahanku, yang tentunya buatmu
gelagapan di depanku".
Ya, Aku telah kalah dan menjadi tawanan cintamu di neraka.
Tapi bolehkah, dalam nyata ini kukaburkan apa yang terasa oleh darimu 
yang hampir menyelip di sela-sela ruang hampaku. Mengantarku lebih jauh,
jauh mengalahkan cepatnya cahaya, menembus dimensi waktu dan berkelana ke alam dimana
hanya kau dan aku sebagai pe-sandiwaranya.
Luruh hatiku, dalam bualan ini, menyudahinya buat cermin diriku pecah dan sadar akan 
dewasanya aku, dan kamu yang tercipta dari masa lalu lekat erat
di bayanganku dan melebur dengan seenaknya.

Darmadi




No comments:

Post a Comment

KEPADA PANTAT

Pantat, berilah aku celana dalam yang murah saja yang cukup nyaman buat duduk-duduk senja, yang cetakannya tidak terlihat seksi seperti tubu...