Masih di pagi ini
Makhluk-makhluk raksasa di negeri ini berkelahi
Mulut-mulut mereka semburkan bara api
Di manakah air wudhu mengalir,
Di mana kendil-kendil suci terpatri
Di mana bunga-bunga wangi tersaji
Ketika malam menjelang
Masih saja berjuta orang berperang
Mata, pikir, dan jiwa tertutup tak bermakna
Wahai yang duduk di singgasana
Tak ngerikah kau
Melihat beronggok-onggok manusia berperut tambun
Mati kaku didatangi izrail karena tersedak harta haramnya
Tak ngerikah
Jika anak-anak yang lahir pada zaman sesudahmu
Berperilaku lebih terkutuk darimu
Tak rindukah kau
Pada negerimu yang bagai surga dunia ini
Dipenuhi orang-orang yang khusuk membangun surga di alam baka
Tak rindukah kau?
(Winarto dalam Horison, edisi 40 tahun 2006)
No comments:
Post a Comment