Di rahim malam kutemukan matamu memejam,
seluruh yang hidup di tubuhku lesap
ke kedalaman kelam matamu.
Mari bergelap-gelap di mata malam, menanam
benih-benih kehampaan, sesuatu yang dulu kamu
sebut rindu. Padahal, ini rindu lahir jauh sebelum
sunyi dan kopi diciptakan Tuhan. Sungguh.
Sebab tulus, seperti mencari jodoh,
hanya mudah diucapkan.
Khrisna Pabichara, Mei 2002
No comments:
Post a Comment