Tujuanku mencintaimu
Mungkin tidak jauh lebih baik
Daripada milik orang-orang sebelum.
“Masalahnya bukan tujuan, Sayang,”
Suaramu lembut seperti gelombang
Pasang yang tidak ditimpali angin
Tapi senantiasa menggetarkan bibir pantai.
Tiadakah cara paling baik menemukanmu
Adalah dengan senantiasa memahamimu?
“Akulah jalan, kebenaran dan hidup!”
Hatikulah roti yang kaugandakan, Sayang,
Bagi perjamuan rindumu yang abadi.
Adalah dengan senantiasa memahamimu?
“Akulah jalan, kebenaran dan hidup!”
Hatikulah roti yang kaugandakan, Sayang,
Bagi perjamuan rindumu yang abadi.
Mario F Lawi, 2013
Naimata, Paskah
No comments:
Post a Comment